Poktua, 19/10/2019
18 Santri Fatihatul Qur'an ikuti ujian semester satu. Ujian di Pesantren ini terbagi menjadi dua tahap yakni Ujian Lisan dan Ujian Tulis. Namun sebelum mengikuti ujian tersebut mereka harus melengkapi persyaratan berupa kelengkapan materi seluruh mata pelajaran.
Ujian lisan sendiri sudah dilaksanakan pada tanggal 12 hingga 15 Oktober. Ujian lisan tersebut terdiri dari 3 Fase yang didalamnya telah mencakup beberapa pelajaran seperti Bahasa Arab (Muhadatsah, dursu lughoh, muthola'ah, mahfudzot, mufrodat dan al insya'), Bahasa Inggris (Daily conversation, english lesson, vocabularies, sentences dan dictation) dan Al-Qur'an (Qiraatil quran, tajwid, tafsir, fiqh, praktek ibadah dan doa sehari-hari).
Terdapat 2 penguji setiap masing-masing kelas. Tahun ini baru menangani dua kelas saja karena untuk sekolahnya sendiri baru berjalan sekitar dua tahun.
Terdapat 2 penguji setiap masing-masing kelas. Tahun ini baru menangani dua kelas saja karena untuk sekolahnya sendiri baru berjalan sekitar dua tahun.
Ujian Tulis atau Imtihan Tahriri sendiri telah dilaksanakan sejak tanggal 19 Oktober 2019 dan akan berakhir pada tanggal 31 Oktober 2019 dengan mengujikan sebanyak kurang lebih 27 mata pelajaran baik itu pelajaran agama dan umum seperti biologi, geografi dan lain-lainnya.
Dalam Pesantren ini nilai ujian tinggi bukanlah hal yang paling diutamakan meskipun itu juga diperlukan. Kejujuran merupakan hal yang diutamakan di Pesantren baik dari segi proses belajar dan pengerjaannya. Jika nilai santri tersebut kecil atau tidak memenuhi standar maka tidak ada pengkatrolan nilai, itu dilakukan semata-mata dijadikan sebagai acuan koreksi para santri dan pengajar.
"Ujian ini merupakan ujian yang menitikberatkan pada kualitas berargumen secara spontan dan melatih mental serta keberanian dalam menyampaikan ilmu yang telah dipelajari." Ucap ustadz rifa'i, salah satu pengajar yang menjabat sebagai Qismu Al Ri'ayah itu.
0 Komentar